Rangkuman IPA Kelas 6 - Tema 4 - Poses Penghantaran Listrik
A. Proses Menghantarkan Energi Listrik
Beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang listrik.
- Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui hantaran.
- Sumber utama energi listrikadalah pembangkit listrik, seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTB, (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Contoh PLTA: PLTA Jatiluhur, PLTA Singkarak di Sumatera Barat, dan PLTA Musi di Bengkulu. Pada pusat pembangkit listrik di waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan sangat besar hingga dapat memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah.
- Komponen utama pada semua pembangkit listrik adalah turbin dan generator/dinamo.
Turbin terhubungan dengan generator. Dengan bantuan aliran air, angin, atau uap, turbin akan bergerak hingga menghasilkan energi gerak yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator/dinamo. Listrik tersebut kemudian disalurkan ke rumah-rumah melalui proses transmisi listrik. - Pembangkit listrik mikrohidro adalah: pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi alternatif dari aliran air yang ada di lingkungan sekitar.
Contoh: di daerah pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik dari pemerintah, warga terkadang membuat pembangkit listrik secara mandiri dengan memanfaatkan aliran air sungai/air terjun di daerahnya. Aliran air akan memutarkan kincir air. Kincir air akan menggerakkan turbin, hingga menghasilkan listrik. Pembangkit listrik ini hanya cukup memenuhi kebutuhan listrik untuk warga di sekitar sungai/air terjun saja.
B. Skema Cara Kerja PLTA
Keterangan skema
- Sungai/kolam tandon, sebagai penampungan air.
- Pintu masuk air,dari sungai/waduk/tandon.
- Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur masuknya air.
- Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock.
- Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan tekanan energi yang besar.
- Tangki pengaman air, berfungsi sebagai pengaman tekanan air, jika tiba-tiba air naik saat katup pengatur ditutup.
- Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur tubin.
- Turbin, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak kinetik.
- Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak.
- Transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik
- Saluran transmisi, penyalur energi listrik ke konsumen.
C. Cara Kerja PLTA
- Aliran air sungai/air terjun/waduk (no. 1) sebagai sumber energi listrik akan masuk ke pipa no. 2, no. 4, dan no. 5 hingga sampai ke turbin (no. 8) dan menggerakkan turbin. Perubahan yang terjadi adalah perubahan dari energi potensial gerak menjadi energi kinetik.
- Gerakan kincir angin pada turbin (no. 8), akan menggerakkan dinamo/generator (no.9) yang kemudian akan membangkitkan listrik. Kecepatan turbin berputar disesuaikan dengan kecepatan aliran air (diatur oleh katup pengaman no. 3). Semakin cepat aliran airnya, maka turbin akan berputar semakin cepat sehingga energi listrik yang dihasilkan akan semakin besar).
- Terjadi perubahan energi gerak (yang dihasilkan oleh turbin) menjadi energi listrik (setalah diubah oleh dinamo/generator), yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah melalui proses transmisi listrik (lihat gambar no. 10 dan no. 11).
D. Proses Penyaluran Energi
B. Skema Cara Kerja PLTA
Tahap 1: Di Pembangkit Listrik
Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik. Contohnya di PLTA. Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Tahap 2: Di Transformator Penaik Tegangan
Setelah energi listrik dihasilkan, energi disalurkan ke transformator penaik tegangan melalui saluran penghantar. Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh generator. Hal ini diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan demikian perpindahan arus listrik berlangsung secara efektif dan efisien.
Tahap 3: Di Gardu Induk
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan ke Gardu Induk. Di sini tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun tegangan. Manfaat SUTET adalah untuk menyalurkan energi listri dari pusat-pusat pembangkit listrik yang jaraknya jauh menuju ke pusat-pusat distribusi sehingga energi listrik dapat disalurkan dengan efisien.
Tahap 4: Di Gardu Distribusi (Penurun Tegangan)
Gardu distribusi terdiri dari tiang-tiang listrik yang akan mengalirkan listrik ke rumah-rumah penduduk melalui kabel listrik. Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya menjadi tegangan rendah 220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.
Tahap 5: Di Rumah
Nah, energi listrik sudah sampai di rumahmu. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menonton TV, mendinginkan lemari es, menyeterika, penerang ruangan, dan lain-lain. Perjalanan yang panjang, dan tentunya membutuhkan biaya yang juga besar. Itulah mengapa, kalian harus bijak dan hemat dalam pemakaian listrik.
Posting Komentar